Senin, 19 September 2011

gambar penyakit hati


Penyakit hati

Hepatitis A:
Penyebab: Virus Hepatitis A virus (HAV)  yang ada di air kotor, kerang atau juga ternak. HAV dapat ditularkan dengan makan makanan atau minum air yang telah terkontaminasi oleh kotoran individu yang terinfeksi.
Pengobatan: pengobatan Hepatitis A yang terbaik dimulai dari mengatasi tanda dan gejala–gejala yang muncul akibat penyakit ini. Contohnya antara lain adalah sebaai berikut:
1.ISTIRAHAT TOTAL. Pada umumnya, penderita hepatitis A akan merasa kelelahan yang teramat sangat dan terlalu lemah untuk menjalankan aktifitas sehari–hari dengan normal. Beristirahatlah. Apabila anda seorang pekerja, ambilah cuti sakit beberapa hari dan manfaatkan waktu untuk mengistirahatkan tubuh ada. Istirahat yang cukup adalah faktor yang paling utama dalam penyembuhan penyakit apapun.
2.ATASI MUAL. Rasa mual yang terus menerus dapat menimbulkan kesulitan untuk makan. Segera temukan cara agar anda lebih berselera makan. Cobalah untuk mengatur pola makan sedemikian rupa, misalnya dengan membaginya menjadi beberapa porsi kecil dan disantap 5 sampai 6 kali sehari, alih–alih memaksakan diri untuk menyantap porsi besar 3 kali sehari. Usahakan untuk mengkonsumsi makanan yang lebih lembut dan mudah dicerna seperti sup, bubur, nasi tim, yoghurt atau jus buah–buahan.
3.ISTIRAHATKAN HATI ANDA. Saat anda menderita penyakit hepatitis A, organ hati anda akan mengalami kesulitan dalam memproses obat–obatan atau zat–zat kimia tertentu yang terdapat dalam obat dari dokter. Selalu konsultasikan setiap pemakaian obat kepada dokter anda. Dokter anda akan segera merekomendasikan penghentian pemakain obat apabila menemukan efek-efek tertentu selama masa pengobatan.
(Hepatitis A)

Hepatitis B
Penyebab: Penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) anggota famili Hepadnavirus yang menyerang hati dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun.penularan hepatitis b melalui transfuse darah, Menggunakan alat yang terkontaminasi darah dari orang yang terinfeksi ,hubungan seksual, (pisau cukur, alat tatto, tindik dan akupuntur), Dilahirkan dari ibu yang terinfeksi (90%).
Pengobatan: ada dua cara pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara injeksi. Salah satu pengobatan oral yang populer untuk penyakit ini adalah obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama 3TC. Sedangkan pengobatan secara injeksi yang saat ini sedang dikembangkan dalam bidang kedokteran nuklir baik skala industri maupun akademik adalah proses terapi yang dilakukan dengan menyuntikkan microsphere yang mengandung partikel radioaktif pemancar sinar ß yang akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya.
(Hepatitis B)   

(virus Hepatitis B)

Hepatitis C
Penyebab:infeksi virus Hepatitis C (HCV= Hepatitis C virus). Virus Hepatitis C masuk ke sel hati, menggunakan mesin genetik dalam sel untuk menduplikasi virus Hepatitis C, kemudian menginfeksi banyak sel lainnya.
Pengobatan: Langkah pertama dalam mengobati HCV adalah untuk menentukan jenis HCV. Ada sedikitnya enam genotipe HCV. Kebanyakan orang terinfeksi dengan genotipe 1. Genotipe 1 dan 4 lebih sulit diobati dibandingkan genotipe 2 atau 3.
Pengobatan umum untuk HCV adalah kombinasi dua obat: interferon pegilasi (PEG-IFN) dan ribavirin (RBV). PEG-IFN disuntikkan di bawah kulit sekali seminggu. RBV adalah pil yang dipakai dua kali sehari. Obat ini mempunyai efek samping yang berat, termasuk gejala mirip flu, lekas marah, depresi, dan kekurangan sel darah merah (anemia) atau sel darah putih.
Hepatitis D
Penyebab:infeksi Hepatitis D Virus (HDV) virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B.. Melalui hubungan intim dengan penderita dan pada homoseksual. Menggunakan jarum dan obat-obatan secara bersamaan. Bayi dari wanita penderita hepatitis D.
Pengobatan: Terapi Interferon-alfa dan transplantasi hati.

Hepatitis E
Penyebab: Hepatitis E adalah virus hepatitis (peradangan hati) yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV). HEV memiliki rute transmisi fecal-oral (kotoran ke mulut).
Pengobatan: Tidak ada. Biasanya akan sembuh setelah beberapa minggu atau bulan.

Hepatitis F
Penyebab:infeksi virus yang belum jelas dan sa,pai sekarang masih digolongkan sebagai virus hepatitis f atau virus toga.
Pengobatan:belum diketahui cara pengobatannya

Hepatitis G
Penyebab: Disebabkan oleh hepatitis G virus (HGV), yang mirip dengan virus hepatitis C. Kontak dengan darah yang terinfeksi HGV.
Pengobatan: Tidak ada perawatan spesifik untuk penyakit hepatitis akut ini. Penderita harus banyak istirahat, menghindari alkohol dan makan makanan bergizi.

Kanker Hati
Penyebab:
Ø  Mengkonsumsialkohol
Ø  Cirrhosis
Ø  Radikalbebas
Ø  Karsinogen: zat-zatyang dapatmenyeabkanpertumbuhankanker. Selainkarsinogenadapula prokarsinogenyang bersifatmengubahzatkimiawisehinggamerupakanpencetuskanker.
Ø  Virus
Ø  Zat pengawet makanan seperti formaldehida sebagai pengawet bakso atau tahu, penggunaan zat pewarna tekstil (bukanuntukmakanan) seperti methanylyellow padakrupuk, tahu dll. Serta rhodamin, warna merah pada sirup menurut penelitian juga dapat merangsang timbulnya kanker hati. Pencemaran makanan oleh aflatoxin.
Ø  Tidurterlalumalam
 Pengobatan:
v  Pembedahan
v  Terapi radiasi
v  Kemoterapi
v  Kemoembolisasi
v  Terapi gen
v  Cryotherapy
v  Ablasi radiofrekuensi
v  Transplantasi hati

(Kanker Hati)



Hemokhromatosis
Penyebab:
§  penyakit thalassema
§  sidoreblastic anemia
§  alkohol kronis
§  menerima darah dalam jumlah besar, terutama dari pasien yg mewarisi kanker anemia dini
Pengobatan:
§  menghindari alkohol
§  minghindari suplemen vitamin C
§  menghindai makan seafood mentah
§  melakukan diet tanpa menghindari makanan yg mengandung besi
(Hemokhromatis)

Sirosis
Penyebab:
*      Penyalahgunaan alcohol
*      Penggunaan obat-obatan tertentu
*      Pemaparan terhadap bahan kimia tertentu
*      Infeksi (termasuk hepatitis B dan hepatitis C)
*      Penyakit autoimun (termasuk hepatitis autoimun menahun)
*      Penyumbatan saluran empedu
*      Sumbatan menetap pada aliran darah dari hati (misalnya sindroma Budd-Chiari)
*      Gangguan pada jantung dan pembuluh darah
*      Kekurangan alfa-1-antitripsin
*      Kadar galaktosa tinggi dalam darah
*      Kadar tirosin tinggi dalam darah pada saat lahir (tirosinosis kongenitalis)
*      Penyakit penimbunan glikogen
*      Kencing manis (diabetes)
*      Kurang gizi
*      Penumpukan tembaga yang berlebihan bawaan (penyakit Wilson)
*      Kelebihan zat besi (hemokromatosis).
Pengobatan:
*      menghilangkan sumber racun (misalnya alkohol)
*      asupan makanan yang tepat, termasuk vitamin tambahan
*      pengobatan komplikasi.

Pencangkokan hati efektif dilakukan pada penderita yang sirosisnya telah berkembang. Tetapi bila penderita tetap mengkonsumsi alkohol atau jika penyebabnya tidak dapat diatasi, maka hati yang dicangkokkan pada akhirnya juga bisa mengalami sirosis.



Penyakit wilson(wilson’s disease)
Penyebab:Kadar tembaga dalam tubuh berlebih karena tidak dapat masuk ke dalam empedu sehingga terjadi penimbunan di dalam hati. Kadar tembaga yang meningkat di dalam jaringan hati menyebabkan kerusakkan jaringan hati sehingga tembaga akan masuk dan menumpuk di dalam aliran darah. Tembaga kemudian akan mengendap di berbagai oragn tubuh, terutama pada ginjal, otak, susunan saraf pusat dan mata.Gangguan  ini akibat keracunan dari lahir.
Pengobatan: Pengobatan jangka panjang dengan D-penisilamin atau trientin hidroklorid. Kedua obat ini akan menyingkirkan timbunan tembaga dari dalam tubuh dengan cara mengikat tembaga dan dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Diet seng asetat dan rendah tembaga adalah cara untuk mengobati penyakit Wilson.

Penisilamin menyebabkan beberapa efek samping yang serius:
* nyeri sendi
* gangguan saraf
* lupus eritematosa sistemik
* menurunnya seluruh komponen darah
* gangguan pembekuan darah
* reaksi alergik
Jika penderita mengalami efek samping penisilamin maka dosisnya dikurangi. Alternatif lainnya adalah dengan steroid yang digunakan untuk mengurangi reaksi sensitif. Trientin memiliki efek samping yang sangat sedikit tetapi harus dalam pengawasan yang ketat.

Pengobatan dengan seng juga efektif untuk menyingkirkan timbunan tembaga dalam tubuh. Seng adalah logam yang bekerja menghambat penyerapan tembaga dan mengikat tembaga dalam sel-sel usus halus hingga seluruh tembaga dikeluarkan bersama tinja kuranglebih 1 minggu kemudian. Keuntungan terapi dengan seng adalah efek samping seng yang tidak toksik bagi tubuh walaupun cara kerjanya lebih lambat dari obat-obat lain. Dengan cara ini memerlukan waktu 4 hingga 8 bulan hingga seng bekerja efektif menyingkirkan seluruh tembaga dari dalam tubuh.

Penderita juga diharuskan untuk menjalani diet rendah tembaga, dengan rata-rata asupan tembaga yang diizinkan 1,0 mg/hari. Makanan-makanan yang arus dihindarkan karena banyak mengandung tembaga adalah hati dan kerang-kerangan. Penderita juga diharuskan untuk mengawasi air yang mereka minum untuk menghindari peningkatan kadar tembaga di dalam darah. Yang terbaik adalah meminum air yang disuling.

        
 (mata yang terkena penyakit Wilson)

Penyakit hati yang disebabkan alcohol
Penyebab: Penyakit hati alkoholik sering terjadi dan merupakan masalah kesehatan yang bisa dicegah. Secara umum, jumlah alkohol yang dikonsumsi (berapa banyak dan berapa sering), menunjukkan resiko dan derajat kerusakan hati.

Kerusakan hati pada wanita lebih jelas terlihat daripada pada laki-laki. Pada wanita yang mengkonsumsi alkohol selama bertahun-tahun, kerusakan hati terjadi bila sehari minum sebanyak 2/3 ons alkohol murni. Sedangkan pada laki-laki, kerusakan hati terjadi bila dalam sehari mengkonsumsi sebanyak 2 ons alkohol murni. Tetapi banyaknya alkohol yang dapat merusak hati, bervariasi pada setiap orang.

Alkohol bisa menyebabkan 3 jenis kerusakan hati, yaitu:
o   Pengumpulan lemak (fatty liver)
o   Peradangan (hepatitis alkoholik)
o   Pembentukan jaringan parut (sirosis).

Alkohol menyediakan kalori tanpa zat gizi yang penting, menurunkan nafsu makan dan menyebabkan buruknya penyerapan zat-zat makanan karena efek racunnya pada usus dan pankreas. Sebagai akibatnya, orang yang secara rutin mengkonsumsi alkohol tanpa makan yang memadai, akan mengalami kekurangan gizi.
Pengobatan: Satu-satunya pengobatan untuk penyakit ini adalah berhenti minum alkohol. Tentu akan sangat sulit untuk melakukannya, dan kebanyakan penderita harus ikut serta dalam program formal untuk berhenti minum.
(penyakit hati alkoholik)

gambar ginjal yang terkena penyakit

penyakit ginjal

      1. Asidosis tubulus renalis (ATR) atau Renal tubular acidosis (RTA)
PenyebabBiasanya dokter tidak dapat memastikan penyebab ATR. Namun diduga penyakit ini disebabkan faktor keturunan atau bisa timbul akibat obat-obatan, keracunan logam berat atau penyakit autoimun (misalnya lupus eritematosus sistemik atau sindroma Sjögren).
Pengobatan: Sejauh ini dunia kedokteran belum menemukan obat atau terapi untuk menyembuhkannya, karena penyakit ini tergolong sebagai kerusakan organ tubuh, seperti penyakit diabetes mellitus (akibat kerusakan kelenjar insulin).
Sementara ini penanganan ATR baru sebatas terapi untuk mengontrol tingkat keasaman darah, yaitu dengan memberikan obat yang mengandung zat bersifat basa (alkalin) secara berkala (periodik), sehingga tercapai tingkat keasaman netral, seperti pada orang normal. Zat basa ini mengandung bahan aktif natrium bikarbonat (bicnat).
Dilihat dari bentuknya, sedikitnya ada tiga jenis bicnat di pasaran Indonesia: tablet, bubuk, dan cairan.
Jika pasiennya anak-anak, maka kalau menggunakan obat dalam bentuk tablet, tablet tersebut harus digerus terlebih dulu sebelum digunakan. Setelah itu dicampur dengan air matang, lalu diberikan kepada pasien. Sedangkan jika menggunakan bentuk bubuk dan cairan, tinggal dicampur air matang lalu diberikan kepada pasien, sesuai dengan dosis yang ditentukan dokter.
    (ginjal yang terkena Asidosis tubulus renalis)
     
2. Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner)
Penyebab: Terbentuknya batu bisa terjadi karena air kemih jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk batu atau karena air kemih kekurangan penghambat pembentukan batu yang normal. Sekitar 80% batu terdiri dari kalsium, sisanya mengandung berbagai bahan, termasuk asam urat, sistin dan mineral struvit.Batu struvit (campuran dari magnesium, amonium dan fosfat) juga disebut “batu infeksi” karena batu ini hanya terbentuk di dalam air kemih yang terinfeksi.Ukuran batu bervariasi, mulai dari yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sampai yang sebesar 2,5 sentimeter atau lebih. Batu yang besar disebut “kalkulus staghorn”. Batu ini bisa mengisi hampir keseluruhan pelvis renalis dan kalises renalis.
Pengobatan: Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala, penyumbatan atau infeksi, biasanya tidak perlu diobati. Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu membuang beberapa batu; jika batu telah terbuang, maka tidak perlu lagi dilakukan pengobatan segera.Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1 sentimeter atau kurang seringkali bisa dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (extracorporeal shock wave lithotripsy, ESWL). Pecahan batu selanjutnya akan dibuang dalam air kemih.Kadang sebuah batu diangkat melalui suatu sayatan kecil di kulit (percutaneous nephrolithotomy, nefrolitotomi perkutaneus), yang diikuti dengan pengobatan ultrasonik. Batu kecil di dalam ureter bagian bawah bisa diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih.Batu asam urat kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa (misalnya dengan memberikan kalium sitrat), tetapi batu lainnya tidak dapat diatasi dengan cara ini. Batu asam urat yang lebih besar, yang menyebabkan penyumbatan, perlu diangkat melalui pembedahan.Adanya batu struvit menunjukkan terjadinya infeksi saluran kemih, karena itu diberikan antibiotik.
Dapat diobati dengan Calcium I + Cordyceps dengan cara pemakaian :
  3 x 2 – 4 kapsul Cordyceps sehari (tergantung kondisi, pada beberapa kasus diminum dalam jumlah besar hingga 20 kapsul sehari)
  4 x ½ sachet Calcium I sehari
 (batu ginjal)

3. Diabetes mellitus (DM)
Penyebab: Pembentukan diabetes yang penting adalah dikarenakan kurangnya produksi insulin (diabetes mellitus tipe 1, yang pertama dikenal), atau kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin (diabetes mellitus tipe 2, bentuk yang lebih umum). Selain itu, terdapat jenis diabetes mellitus yang juga disebabkan oleh resistansi insulin yang terjadi pada wanita hamil.
Pengobatan: Tipe 1 membutuhkan penyuntikan insulin, sedangkan tipe 2 diatasi dengan pengobatan oral dan hanya membutuhkan insulin bila obatnya tidak efektif. Diabetes mellitus pada kehamilan umumnya sembuh dengan sendirinya setelah persalinan.
(Diabetes Melitus)

4.Nefritis
Penyebab:Gangguan pada nefron karena infeksi kuman, umumnya bakteri streptococus. akibatnya kadar ureum dalam darah meningkat. Nefritis akut banyak diderita oleh anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh infeksi penyakit menular.sedangkan 20% kasus nefritis tubulointerstisialis kronis terjadi akibat pemakaian obat atau keracunan jangka panjang. Peradangan ginjal biasanya disebabkan oleh infeksi, seperti yang terjadi pada pielonefritis atau suatu reaksi kekebalan yang keliru dan melukai ginjal.
Suatu reaksi kekebalan yang Abnormal bisa terjadi melalui 2 cara:
1.Suatu antibodi dapat menyerang ginjalnya sendiri atau suatu antigen (zat yang merangsang reaksi kekebalan) menempel pada ginjal
2. Antigen dan antibodi bergabung di bagian tubuh yang lain dan kemudian menempel pada sel-sel di dalam ginjal.
Pengobatan: Perawatan berfokus pada penyebab masalah. Menghindari obat yang menyebabkan kondisi ini mungkin dapat meringankan gejala dengan cepat. Membatasi garam (natrium) dan cairan di dalam diet dapat mengontrol pembengkakan dan tekanan darah tinggi.  Juga membatasi protein dapat membantu mengendalikan penumpukan produk-produk limbah dalam darah (azotemia) yang dapat menyebabkan gagal ginjal akut. Kortikosteroid atau obat anti inflamasi dapat membantu dalam beberapa kasus.
(Nefritis)

5.Albuminaria.
Penyebab:proses filtrasi yang tidak sempurna/ginjal tidak menyaring molekul besar secara normalkarena kerusakan glomerulus atau kapsul bowman sehingga  albumin ditemukan dalam urine.penyakit ini juga bias disebabkan oleh penyakit diabetes yang diderita seseorang terutama diabetes tipe 1
Penyembuhan: Ada beberapa bukti bahwa intervensi diet (menurunkan asupan daging merah) dapat membantu dalam menurunkan kadar albuminuria.pengobatan juga dapat dilakukan dengan melakukan terapi kombinasi
(Albuminuria)

6.Diabetes Insipidus
Penyebab:
Ø  Gagalnya pengeluaran vasopressin
Ø  Gagalnya ginjal terhadap rangsangan AVP
Ø  Kurangnya hormone antidiuretik/ADH sehingga kemampuan reabsorpsi hilang
Ø  Kelenjar hipofisa gagal melepaskan hormon antidiuretik ke dalam aliran darah
Ø  Kerusakan hipotalamus atau kelenjar hipofisa akibat pembedahan
Ø  Cedera otak (terutama patah tulang di dasar tengkorak)
Ø  Tumor
Ø  Sarkoidosis atau tuberculosis
Ø  Aneurisma atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak
Ø  Beberapa bentuk ensefalitis atau meningitis
Ø  Histiositosis X (penyakit Hand-Sch?ller-Christian).
Pengobatan: Diabetes insipidus diobati dengan mengatasi penyebabnya.
v  Vasopresin atau desmopresin asetat (dimodifikasi dari hormon antidiuretik) bisa diberikan sebagai obat semprot hidung beberapa kali sehari untuk mempertahankan pengeluaran air kemih yang normal.
Terlalu banyak mengkonsumsi obat ini bisa menyebabkan penimbunan cairan, pembengkakan dan gangguan lainnya.
v  Suntikan hormon antidiuretik diberikan kepada penderita yang akan menjalani pembedahan atau penderita yang tidak sadarkan diri.
v  Kadang diabetes insipidus bisa dikendalikan oleh obat-obatan yang merangsang pembentukan hormon antidiuretik, seperti klorpropamid, karbamazepin, klofibrat dan berbagai diuretik (tiazid).
Tetapi obat-obat ini tidak mungkin meringankan gejala secara total pada diabetes insipidus yang berat.
(Diabetes Melitus)

7.Gagal ginjal
Penyebab: Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang didedrita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya :
*       Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)
*       Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
*       Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)
*       Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
*       Menderita penyakit kanker (cancer)
*       Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease)
*       Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.

Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah ; Kehilangan carian banyak yang mendadak ( muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis.
Pengobatan: Penanganan serta pengobatan gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya kegagalan fungsi ginjal itu sendiri. Pada intinya, Tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan gejala, meminimalkan komplikasi dan memperlambat perkembangan penyakit. Sebagai contoh, Pasien mungkin perlu melakukan diet penurunan intake sodium, kalium, protein dan cairan. Bila diketahui penyebabnya adalah dampak penyakit lain, maka dokter akan memberikan obat-obatan atau therapy misalnya pemberian obat untuk pengobatan hipertensi, anemia atau mungkin kolesterol yang tinggi.

Seseorang yang mengalami kegagalan fungsi ginjal sangat perlu dimonitor pemasukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan, sehingga tindakan dan pengobatan yang diberikan dapat dilakukan secara baik. Dalam beberapa kasus serius, Pasien akan disarankan atau diberikan tindakan pencucian darah {Haemodialisa (dialysis)}. Kemungkinan lainnya adalah dengan tindakan pencangkokan ginjal atau transplantasi ginjal.
(Gagal Ginjal)

8..Anuria
Penyebab:kurangnya tekanan untuk melakukan filtrasi atau radang glomeruli sehingga plasma tidak dapat masuk ke glomerulus.selain itu dapat disebabkan oleh tersumbatnya saluran ginjal oleh batu ginjal atau tumor, akibatnya urine yang kita keluarkan kurang dr 50 ml perhari.
(Anuria)

9.Hematuria
Penyebab: Infeksi saluran kencing.Infeksi ginjal (Pielonefritis),Glomerulonefritis,Batu ginjal atau batu buli-buli,Pembesaran prostat,Kanker ginjal atau prostat,Gangguan bawaan seperti anemia sel sabit,sindrom Alport,Cedera ginjal,Obat-obatan : aspirin, penisilin, warfarin, heparin, siklofosfamid.,Olahraga berat
Pengobatan: Tidak ada pengobatan spesifik untuk hematuria. Pengobatannya tergantung pada penyebabnya:
v  Infeksi saluran kemih, biasanya diatasi dengan antibiotik.
v  Batu ginjal, dengan banyak minum. Jika batu tetap tidak keluar, dapat dilakukan ESWL atau pembedahan.
v  Pembesaran prostat, diatasi dengan obat-obatan atau pembedahan.
v  Kanker, dilakukan pembedahan, untuk mengangkat jaringan kanker, atau kemoterapi.
(Anuria)

10.Glomerulonefritis
Penyebab: Glomerulonefritis akut dapat timbul setelah suatu infeksi oleh streptokokus. Kasus seperti ini disebut glomerulonefritis pasca streptokokus. Glomerulus mengalami kerusakan akibat penimbunan antigen dari gumpalan bakteri streptokokus yang mati dan antibodi yang menetralisirnya. Gumpalan ini membungkus selaput glomerulus dan mempengaruhi fungsinya.Mungkin faktor iklim, keadaan gizi, keadaan umum dan faktor alergi mempengaruhi terjadinya GNA setelah infeksi dengan kuman Streptococcus.  GNA juga dapat disebabkan oleh sifilis, keracunan (timah hitam, tridion), penyakit amiloid, trombosis vena renalis, purpura anafilaktoid dan lupus eritematous.
Pengobatan: Tidak ada pengobatan khusus yang mempengaruhi penyembuhan kelainan di glomerulus.
1.Istirahat mutlak selama 3 – 4 minggu
Dulu dianjurkan istirahat selama 6 – 8 minggu untuk memberi kesempatan pada ginjal untuk menyembuh.  Namun penyelidikan terakhir menunjukkan bahwa mobilisasi penderita setelah 3 – 4 minggu dari timbulnya penyakit tidak berakibat buruk terhadap perjalanan penyakitnya.
2.Pemberian penisilin pada fase akut
Pemberian antibiotik ini tidak mempengaruhi beratnya glomerulonefritis, melainkan mengurangi menyebarnya infeksi Streptococcus yang mungkin masih ada.Pemberian penisilin ini dianjurkan hanya untuk 10 hari, sedangkan pemberian profilaksis yang lama sesudah nefritisnya sembuh terhadap kuman penyebab tidak dianjurkan karena terdapat imunitas yang menetap.  Secara teoritis seorang anak dapat terinfeksi lagi dengan kuman nefritogen lain, namun kemungkinan ini sangat kecil sekali.
3.Makanan
Pada fase akut, diberi makanan rendah protein ( 1g / kgbb / hari) dan rendah garam (1 g  /hari).  Makanan lunak diberikan pada penderita dengan suhu tinggi dan makanan biasa bila suhu telah normal kembali.  Bila ada anuria atau muntah, maka diberikan IVFD dengan larutan glukosa 10 %.  Pada penderita tanpa komplikasi, pemberian cairan disesuaikan dengan kebutuhan, sedangkan bila ada komplikasi seperti gagal jantung, edema, hipertensi dan oliguria, maka jumlah cairan yang diberikan harus dibatasi.


4.Pengobatan terhadap hipertensi
Hipertensi dapat diatasi secara efektif dengan vasodilator perifer (hidralazin, nifedipin).  Pemberian cairan dikurangi, pemberian sedatif untuk menenangkan penderita sehingga dapat cukup beistirahat.  Pada hipertensi dengan gejala serebral, diberikan reserpin dan hidralasin.  Mula – mula diberikan reserpin sebanyak 0,07 mg/kgbb secara I.M.  Bila terjadi diuresis 5 – 10 jam kemudian, maka selanjutnya reserpin diberikan per oral dengan dosis rumat 0,03 mg/kgbb/hari.  Magnesium sulfat parenteral tidak dianjurkan lagi karena memberi efek toksis.
5.Bila anuria berlangsung lama (5 – 7 hari), maka ureum harus dikeluarkan dari dalam darah dengan beberapa cara, misalnya dialisis peritoneum, hemodialisis, bilas lambung dan usus.  Bila prosedur di atas tidak dapat dilakukan karena kesulitan teknis, maka pengeluaran darah venapun dapat dikerjakan dan adakalanya menolong juga.
6.Diuretikum dulu tidak diberikan pada glomerulonefritis akut, namun akhir – akhir ini pemberian furosemid (Lasix) secara I.V. (1 mg/kgbb/hari) dalam 5 – 10 menit tidak berakibat buruk pada hemodinamika ginjal dan filtrasi glomerulus diperlukan untuk mengatasi retensi cairan dan hipertensi.
7.Bila timbul gagal jantung, maka diberikan digitalis, sedativum dan oksigen.
(Glomerulonefritis)

11.Nefrosis
Penyebab:
1. Kencing manis
2. Penyakit lupus/SLE(Sistematik Lupus Erimatosus) Lupus berarti gigitan anjing serigala, penyebabnya terdapat bercak merah pada kulittersebar di seluruh tubuh layaknya digigit serigala.
3. Hepatitis         : Peradangan hati karena berbagai sebab, seperti  mononucleosis infeksiosa, demam kuning, dan infeksi sitomegalovirus.
4. Ginjal kronis  : Penyakit ginjal kronis sering ditemukan oleh semua golongan anak-anak dan orang dewasa.
5. Hipertensi      : Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu keadaan  di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal
6. Glomerulo Nephritis
Penyebab Nefrosis  80 % disebabkan penyakit saringan ginjal (Glomerulo Nephritis), sedangkan 20% karena penyakit lain, antara lain Kencing Manis, Penyakit Lupus, Hepatitis dsb.
Proteinuria. Kebocoran protein di urine yang terjadi melalui saringan ginjal bersifat nefrotoksis (“racun” terhadap ginjal) artinya secara bertahap akan merusak ginjal.
Pengobatan: Pengendalian gula darah dengan olahraga, diet, obat anti diabetes, dan pengendalian kadar lemak, mengurangi obesitas, serta pengendalian tekanan darah dengan diet rendah garam.
(Nefrosis)

10. Ginjal Polikistik
  • Penyebab: Bersifat genetik. Terbentuk kista pada kedua ginjal yang berkembang secara progresif sehingga menyebabkan kerusakan ginjal
  • Cara pengobatan: Pengobatan bersifat suportif, mencakup manajemen hipertensi yang cermat.